Industri Batu Bata

       Halo sahabat blogger Magetan. Pada kesempatan kali ini saya akan mencoba memberikan ulasan singkat tentang potensi unggulan di Magetan yaitu industri batu bata. Mungkin sebagian sahabat blogger Magetan belum mengetahuinya atau masih bertanya-tanya. Apakah benar batu bata itu potensi unggulan Magetan?. Iya atau tidak jawabannya, itu bukan hal yang penting. Yang penting kita harus berfikir bagaimana caranya industri batu bata ini sendiri bisa menjadi potensi unggulan kita. Atau mungkin dapat bersaing dengan potensi unggulan yang dimiliki kota-kota lain. Kalau menurut saya batu bata ini merupakan potensi kita yang terpendam. Maka dari itu mari kita gali potensi-potensi kita yang lain yang masih terpendam.

       Industri atau produksi batu bata ini sendiri dapat kita jumpai di Desa Pojoksari dan sekitarnya. Ya karena mayoritas aktivitas mereka dari siang sampai sore adalah memproduksi batu bata. Proses pembuatannya cukup memakan waktu yang lama. Sekitar 2 bulan baru bisa dijual dalam jumlah sekitar 10.000 buah. Berarti perharinya mereka mampu memproduksi kurang lebih 166 buah. Tapi ini juga tergantung musim. Kalau musim penghujan produksinya bisa menurun atau lebih sedikit dari produksi pada saat musim kemarau.

      Kita tidak hanya harus mengetahui bahwa ternyata batu bata adalah salah satu potensi kita. Tapi juga harus mengetahui proses pembuatan batu bata itu sendiri bagaimana. Beginilah prosesnya. Persiapan pertama yang harus diperhatikan dalam pembuatan batu bata adalah :
   - Kita harus memiliki lahan yang cukup luas untuk memproduksi batu bata
   - Menyiapkan bahan dan alatnya yaitu cetakan, cangku, tabah, abu, air dll.

Setelah persiapan selesai, maka akan berlanjut pada proses memproduksi. Memproduksi batu bata harus melaului 3 proses yaitu :
 1. Proses Pencetakan
     Sebelumnya adonan harus sudah siap. Bukan adonan kue,  tapi adonan batu bata yang dibuat dari tanah liat yang dicampur dengan air dan abu. Setelah adonan siap, maka dimulailah proses  pencetakan. Caranya mudah banget sahabat blogger Magetan. Pertama masukkan adonan ke cetakan yang sudah disiapkan. Kemudian ratakan sampai halus permukaanyya dan harus penuh. Kemudian beri air sedikit dan ratakan lagi. Ini bertujuan agar permukaan tidak ada rongga lagi. Jangan lupa setelah rata diberi garis seperti angka 1. Terakhir angkat adonan dan lakukan hal yang sama untuk membuat lebih banyak lagi batu bata. Dalam proses ini memerlukan ketrampilan dan ketelatenan yang tinggi. Karena kalau tidak, salah-salah bentuk dari batu bata tersebut akan tidak sesuai dengan keinginan.
 2. Proses Pengeringan
     Langkah selanjutnya adalah pengeringan. Batu bata yang sudah jadi tadi di tunggu sekitar 1 hari atau setengah kering. Kemudian rapikan pinggirannya menggunakan pisau, tapi jangan pisau dapur ya. Dalam proses ini orang jawa biasa menyebut "ngering". Selanjutnya baru ditata dan dikeringkan dibawah sinar matahari. Tunggu sampai benar-benar kering..





 3. Proses Pembakaran

Dalam proses ini batu bata ditata sedemikian rupa hingga berbentuk seperti balok. Tapi jangan lupa diberi rongga atau celah untuk memasukkan bahan bakar gabah padi atau kayu. Hal ini ditujukan agar api atau panasnya merata. Biasanya proses pembakaran ini berlangsung sekitar 5 hari hingga berwarna orange kemerahan. Terakhr batu bata yang sudah melalui proses pembakaran selanjutnya ditata untuk dijual kepada orang yan berminat.




       Itulah sedikit ulasan saya mengenai industri batu bata. Terima kasih sudah bertandang di blog ini.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

2 komentar:

Stanley Wijaya mengatakan...

Sipp !! :D
Kunjung balik ke www.faktakita.com yaa..

arek sindang mengatakan...

Bisa tolong dijabarkan tentang modal dan keuntungannya ga?

Posting Komentar